Adab dan Ilmu, Bagaikan Menyebut Ayam Apa Telur Yang Duluan [?]

- Jurnalis

Jumat, 9 Mei 2025 - 11:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ustad Akmal Hadi, S.HI.M.Pd,Gr*)

[Ketua PCNU Kab Agam, Raaisul ‘Aam Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam]

DARI awal penulis sudah sepakat untuk menyebutkan bahwa ayam lebih dahulu dari telur, karena induk ayam-lah yang keluarkan telur, menjaga, dan mengerami, yang akhirnya menetaskan, maka lahirlah ayam generasi baru, namun gejolaknya kemudian, yang dahulu itu adalah telur, telur ini menetaskan diri dengan sendirinya, maka adalah ayam.

Pertanyaan kemudian adalah, apakah dalam teka-teki dan pertanyaan ini tidak disebutkan, ayamnya jantan atau ayam betina,  tidak ada pernyataan demikian, tapi tak soal lah itu, ini hanya guyonan bagaikan tebak-tebakan antara raja dengan abu Nawas tempo dulu, tidak ilmiah dan tidak butuh pembahasan lebih lanjut.

Akan beda halnya memperdebatkan antara Adab dengan ilmu, dengan soal, mana dahulu adab dengan ilmu, maka jawabannya adalah Ilmu yang lebih awal, karena dengan ada  ilmu kita bisa mempelajari apa itu adab (Akhlaq), apa itu budi pekerti dan bagaimana cara menghormati dan menghargai seseorang.

Pernah diantara kita melihat photo seorang ilmuwan, terlepas photo itu benar atau salah, yang jelas dalam photo tersebut, terlihat seorang ilmuwan kawakan, itu “menjulurkan”lidahnya, terkesan mengejek banyak orang, merendahkan hampir semua orang yang melihat photo tersebut, tapi apakah sebenarnya memang begitu [?].

Baca Juga :  NU Agam Jalin Kerjasama Bidang Pendidikan dan Ekonomi Dengan UIN Bukittinggi

Dialah Albert Einstein, seorang fisikawan teoretis kelahiran Jerman,  secara luas diakui sebagai salah seorang ilmuwan terhebat sepanjang masa, Einstein terkenal berkat pengembangan teori relativitas, dan ia juga berkonstribusi penting terhadap pengembangan teori mekanika kuantum,  Relativitas dan mekanika kuantum adalah dua pilar fisika modern. ( Sumber ;Wikipedia).

Illustrasi: photo sumber Wikipedia

Tokoh fisika, ilmuwan, penemu berotak cerdas, banyak julukan yang diberikan kepadanya, kecuali julukan seorang “Kiyai”, hebat memang, jika photo yang menjulurkan lidah itu adalah benar adanya, berarti Sang Professor tidak punya akhlak dan tidak beradab, tapi ini apakah suatu ejekan dari seorang Einsten[?], ternyata tidak sama sekali, melainkan Einstein meng-isyaratkan, bahwa rumus fisika itu adalah enteng, dan tidak berat sama sekali.

Tapi entahlah, apa iya begitu entah bagaimana kita tidak persis mengetahui apa yang dimaksud photografer yang bentuk wajah Einstein seperti itu.

Kembali kepada topik di atas, mengenai duluan yang mana, antara Adab dengan Ilmu, maka penulis menjawab duluan Adab, ketika ada pertanyaan lain, mana duluan ilmu dari adab, maka jawabannya adalah duluan Ilmu, ini sebuah retorika dan akal-akalan untuk pembenaran.

Ternyata ketika menyebut mana yang lebih duluan antara dua kata di atas, kiranya melihat mana yang lebih awal disebut, sama halnya; Mana duluan ayam dari telur, maka jawabannya “Duluan Ayam” karena itu yang lebih awal disebut, coba sebutkan “mana duluan telur dari ayam”, jawabannya adalah duluan “Telur”, melihat penyebutannya.

Baca Juga :  Kenakalan Remaja Mencemaskan, Pemondokan Solusi Tepat Sebagai Antisipasi

Saat ini beda jauh, seseorang bukan bertanya lagi tentang mana yang lebih awal /duluan ADAB daripada ILMU, melainkan pertanyaannya adalah : Mana yang lebih tinggi Adab dari Ilmu [?], bukan lagi mana yang lebih awal, tapi mana yang lebih mulia, dan mana yang lebih tinggi.

Rujukannya jelas, para santri sudah banyak yang mengenal dan mengetahui, bahwa makhluk Allaah yang punya ilmu tinggi diantara makhluk yang lainnya adalah Iblis, hampir semua orang terima informasi dari banyak media, bisa media pengajian secara langsung, maupun informasi melalui media sosial, bahwa makhluk Allaah bernama Iblis lebih punya ilmu tinggi dari makhluk Allaah yang lainnya, namun sangat disayangkan, begitu disampaikan oleh para Ustad dan Guru-guru kita, bahwa iblis tidak patuh dan tidak punya adab.

Maka lahirlah sebuah pendapat al adababul ‘ulya minal ‘ilm (adab itu lebih tinggi dari Ilmu), maka tidak berguna ilmu tinggi jika tidak beradab sama sekali, dan sekaligus Adab akan lebih tinggi dan lebih mulya jika didukung oleh Ilmu yang cukup. Wallaahua’laam bish showwab []

Berita Terkait

MKPP Agam, Silaturahmi Dengan Bupati, Ini Harapan Bupati Agam
Demi Kebaikan, Polisi Wajib Terima Kritikan
Setahun Bencana Galodo, Ribuan Hikmah Yang Kita Petik
Soft Skill Guru : Pilar yang Tak Tergantikan oleh AI
Pelihara Dirimu dan Keluargamu Dari Siksa Neraka
Kunker Ke Polres Rohil, Kapolda Riau Tegaskan Profesionalisme dan Green Policing
Kapolda Riau,Tagaskan : Siap Berantas Premanisme dan Ormas Meresahkan
Ikhlaskan Niat Hajji-mu, Yang Mabrur Itu Berbalas Ketaatan
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:01 WIB

MKPP Agam, Silaturahmi Dengan Bupati, Ini Harapan Bupati Agam

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:09 WIB

Demi Kebaikan, Polisi Wajib Terima Kritikan

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:26 WIB

Setahun Bencana Galodo, Ribuan Hikmah Yang Kita Petik

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:49 WIB

Soft Skill Guru : Pilar yang Tak Tergantikan oleh AI

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:20 WIB

Pelihara Dirimu dan Keluargamu Dari Siksa Neraka

Berita Terbaru

Agam/Bukittinggi

MKPP Agam, Silaturahmi Dengan Bupati, Ini Harapan Bupati Agam

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:01 WIB

Ekslusif

Demi Kebaikan, Polisi Wajib Terima Kritikan

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:09 WIB

Ekslusif

Setahun Bencana Galodo, Ribuan Hikmah Yang Kita Petik

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:26 WIB

Ekslusif

Soft Skill Guru : Pilar yang Tak Tergantikan oleh AI

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:49 WIB