Debat : “Bak Menepuk Air Comberan”

- Jurnalis

Rabu, 13 November 2024 - 10:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Akmal Hadi *)

SALING hujat, saling rendahkan, saling hamun, saling serang pribadi individu dan keluarga masing-masing, teror dan  rendahkan martabat orang lain dan pribadi tertentu, semakin diketahui banyak orang bobroknya personal dan semakin tidak berbudi kelihatannya, bahkan  semakin terlihat hampa beban yang dibungkus “batok” kepalanya masing-masing, rasionalnya pupus, kelak ditakdirkan jadi pemimpin,  maka terlahirlah pemimpin yang suka hujat-hujatan dari rahim demokrasi hasil debat Pilkada.

Kalau-lah ajakan untuk Golput tak termasuk salahsatu tindak pidana pemilu, maka percayalah saya akan serukan untuk warga penghuni nusantara ini ; “Stoping here…!,  jangan lanjutkan memilih, mari kita suarakan untuk hentikan Pemilihan Umum dengan  melibatkan warga secara langsung, amandemen seluruh peraturan terkait pemilihan-pemilihan itu, kembalikan prosesi pemilihan kepala daerah disemua tingkatan kepada legislatif, percuma gelar pemilihan secara langsung karena berpotensi adu domba antar sesama,  berpeluang bercerai berai orang satu nasab,  tercabik silaturahmi secara permanen”.

Dan saya himbau seluruh anasir masyarakat mulai dari barisan sakit hati sampai ke kaum buruh harian lepas tak tercatat, mulai dari kalangan elit pengurus parpol yang terabaikan sampai ke gen-Z pemilih pemula, warga tatanan kehidupan kota sampai ke grassroot, semuanya akan saya himpun untuk ajukan petisi “tolak Pilkada”, mari kita abaikan pilkada yang menyesatkan.

Atau akan saya serukan, hentikan langkah si Pencela dan tokoh pendidik politik yang tidak beradab dan tidak punya akhlak, hilangkan pasangan calon yang selalu merendahkan martabat banyak orang, dan hilangkan proses kampanye-kampanye dan sosialisasi diri yang banyak “tipu-tipu” itu, cutting aja karier politiknya yang dinilai tidak senonoh itu, brangus mereka, bungkam mereka, kebiri hak politik mereka, karena semuanya tidak berperilaku santun dan tidak berakhlak.

Baca Juga :  Al-JH Saksikan Pertandingan Final Open Turnamen KBS Cup II

Namun karena semua itu adalah salah satu dari bentuk pidana pemilu, maka saya yakinkan tekad hati untuk tidak menyerukan dan tidak tega untuk menyampaikan pendapat yang demikian apalagi dengan mengajak banyak orang se-nusantara ini, karena hukuman orang yang mengetahui suatu aturan tertentu dengan ikut melakukannya, maka akan dikenakan hukuman wajib plus hukuman tambahan sepertiga karena mengetahui bahwa itu terlarang.

Naluri saya berontak atas perilaku elitis sang ambisius yang patenteng-patenteng dengan pongah dan congkaknya sambil jumawa dan tepuk dada, sekali-kali melihat dengan wajah ganas seperti orang tak punya belai kasihan satu sama lain.

Terlihat kan [?], fase debat satu, yang sering pegang microphone dengan kesempatan terbatas yang diberikan ketagihan “menguliti” semua pihak, tak peduli dengan kebaikan selama ini, petahana terkesan ambisi full meledak, bukan visi misi dan program kedepan yang disampaikan, yang sejatinya itulah yang utama, namun apa yang terjadi, yang terjadi adalah menguliti lawan politik tak pandang bulu, di kulit dari kulit ubun-ubun sampai ke tumit kaki paling belakang dengan gagah dan jumawanya, ini kontan saja dilakukan oleh seluruh pasangan dengan status kandidat petahana.

Petahana tidak senyum, petahana ekstra serius menguliti kandidat yang lain, pendatang baru dan calon lain ikut terprovokasi yang sekali-kali menoleh pendukung dengan harapan tepuk tangan riuh menimpali hujatannya, agar semua “penyorak”  berteriak yel-yel, ayo… lanjutkan, hidup nomor ini, pilih nomor itu, dan lain sebagainya, Petahana dari hongkong ….(Gumam saya).

Baca Juga :  RBC Gelar 4 Pertandingan, 2 Partai Selebriti Boxing

Pada fase debat kedua, masing-masing paslon masih memuntahkan serangan demi serangan, menghujat ekstra untuk pihak yang dianggap rival-nya— Pilkada serentak dengan icon Pilkada Damai dan Badunsanak akan tinggal nama, jika pola paslon tetap membabibuta melakukan serangan dengan framing “Fitnah” dan “Rassis”, menyinggung perkara yang tidak sepantasnya untuk dibicarakan, ranah sensitif pribadipun ikut di “kuliti”.

Dalam konteks ini, sang penyerang debat tidak hanya memfitnah tanpa bukti yang jelas, justru paslon petahana lebih dominan buka ‘aib pasangan sendiri (sebelumnya mereka juga satu paket) yang masing-masing merupakan petahana (Incunbent), ke alpaan atas satu paket-nya mereka pupus demi elektabilitas bahwa dia adalah starring dalam pilkada kali ini.

Ingat Bro…!

Bahwa aib yang dibuka tersebut yang sebelumnya Allaah telah tutupi aib kalian itu, ternyata kalian yang buka sendirinya, bahkan terindikasi bahwa kalian telah “menepuk air comberan” dalam arena debat, dan hasilnya kalian telah tontonkan ke khilafan masing-masing kalian, padahal itu adalah sebuah komitmen yang harus ditutupi []

*)Penulis adalah Mahasiswa Program Doktoral UIN Bukittinggi, Ketua FKPP Sumatera Barat,Ketua PCNU Kab.Agam, Alumni MTI Candung,95, dan Pimpinan PonPes Ashabul Yamin, Lasi,Agam

Berita Terkait

Refleksi “Retret” Di Akmil Magelang
KPU Lima Puluh Kota Tetapkan Safni-Rito Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Sebulan Jelang Ramadhan, Persiapkan Bekal Kita
Akmal Hadi ; Kemenangan BW-Iqbal Adalah Sukses-nya Agam Berdemokrasi
Ketua FKPP Sumbar ; “Selamat Untuk Paslon Ramlan- Ibnu”
Refleksi “Lakum Dinukum” Ujud  Toleran Secara Qath’i
Politisi Muda Itu Jadi Terdakwa, Prapid-nya Batal Demi Hukum
Jika Orientasi-nya Untuk Kemaslahatan, Pencoblosan Kemaren Adalah Ibadah Massal Demokrasi
Berita ini 155 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:21 WIB

Refleksi “Retret” Di Akmil Magelang

Kamis, 6 Februari 2025 - 09:42 WIB

KPU Lima Puluh Kota Tetapkan Safni-Rito Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:40 WIB

Sebulan Jelang Ramadhan, Persiapkan Bekal Kita

Kamis, 16 Januari 2025 - 07:52 WIB

Akmal Hadi ; Kemenangan BW-Iqbal Adalah Sukses-nya Agam Berdemokrasi

Minggu, 12 Januari 2025 - 15:00 WIB

Ketua FKPP Sumbar ; “Selamat Untuk Paslon Ramlan- Ibnu”

Berita Terbaru

Agam/Bukittinggi

Kenakalan Remaja Mencemaskan, Pemondokan Solusi Tepat Sebagai Antisipasi

Sabtu, 15 Mar 2025 - 22:03 WIB