Buya Akmal Hadi,S.HI ; “Segera Kita Ujudkan Visi dan Misi Untuk Pesantren Ramah Anak“
PADANG,empatzona.com,- Guna menindak lanjuti “follow up” pencanangan Pesantren Ramah Anak di seluruh pondok pesantren Provinsi Sumatera Barat khususnya dan Indonesia umumnya, pihak Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi Sumatera Barat menggelar kegiatan silaturahmi akbar, Senin (29/07) di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat.
Kegiatan Silaturahmi Akbar tersebut dihadiri oleh lebih kurang 70 Kepala/Pimpinan Pondok Pesantren se-Sumatera Barat, dengan temanya adalah menidaklanjuti rapat-rapat sebelumnya sesama Pengurus FKPP Provinsi Sumatera Barat tentang Pesantren Ramah Anak.
Silaturrahmi Akbar yang dibuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Pakpis Kanwil Kemenag Sumatera Barat H.Hendri Pani Dias,S.Ag,MA.
Dalam sambutannya dihadapan peserta Silaturahmi Akbar, Plt.Kabid. PAKPIS H.Hendri Pani Dias,S.Ag,M.A mengatakan, bahwa mengingat banyaknya perihal yang terkesan aneh dan luar biasa serta diluar dugaan kita akhir-akhir ini, maka kita yang sudah punya tanggungjawab moril terhadap anak didik kita di Pondok Pesantren, kembali mengingatkan agar tanggungjawab moril tersebut kembali kita tingkatkan dari hari-hari sebelumnya.
Hal ini bertujuan lanjut Hendri, agar kita sebagai orang tua santri di Pondok Pesantren betul-betul menghayati tugas dan tanggungjawab kita sebagai Pimpinan Pondok Pesantren dalam bentuk tanggung jawab moril kepada santri dan juga bertanggungjawab kepada orang tua Para Santri.
Pengawasan terhadap anak-anak santri dan para pengasuh pondok pesantren, dan semua unsur yang tergabung dalam proses perpondokan termasuk kesejahteraan dan kenyamanan para santri dalam menjalani hari-hari mereka di Pondok Pesantren, Pengawasan harus kita tingkatkan, tegasnya.
Sementara itu Buya Akmal Hadi, S.HI selaku ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi Sumatera Barat dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan serta tanggungjawab moril melekat kepada diri kita masing-masing selaku pimpinan Pondok Pesantren terhadap para santri.
“Pengawasan sangat penting, tanggungjawab moril jauh lebih sangat penting lagi”, tegas Buya Akmal Hadi bin Zamzami Yunus yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Ashabul Yamin, Kecamatan Candung-Agam.
Menurut tokoh muda Nahdlatul Ulama provinsi Sumatera Barat ini, tanggung jawab moril dan pengawasan untuk ratusan bahkan sampai ribuan santri di beberapa pondok Pesantren di Sumatera Barat memang sangat berat dan dibutuhkan kesungguhan serta keseriusan kita dalam menjadi pimpinan Pondok.
Disinggung mengenai musibah yang dialami oleh salahsatu Pondok Pesantren ternama di Sumatera Barat bahkan seantero Nusantara satu pekan belakangan ini, sebagai akibat ulah oknum guru Pondok kepada beberapa orang oknum santri-nya, Akmal Hadi yang juga Ketua DPC NU Kabupaten Agam ini sangat menyesali sembari mengecam oknum tersebut, tapi yang lalu biar berlalu, namun yang pastinya proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang ada.
” Kita menyesali dan mengecam oknum guru pondok tersebut, dan kita atau pihak pondok terkait, sepenuhnya sudah menyerahkan proses hukum untuk oknum tersebut ke pihak penegak hukum”, ujar Uskam sapaan akrab putra dari Buya H.Zamzami Yunus ini.
Sebagai antisipasi dan tidak akan pernah terulang lagi, adalah tepat kiranya forum Silaturahmi Akbar ini menidaklanjuti dalam bentuk program mewujudkan pondok pesantren ramah anak di seluruh Pondok Pesantren di Sumatera Barat.
“Mewujudkan Pondok Pesantren Ramah Anak adalah Solusi Tepat untuk antisipasi semua yang tidak diinginkan terjadi”, ungkap Uskam menegaskan.
Pada kesempatan Silaturrahmi Akbar FKPP tersebut, dihadapan puluhan peserta Forum, Buya Akmal Hadi yang juga merupakan Alumni MTI Candung Kabupaten Agam menyampaikan beberapa pesan bernas untuk pengelolaan pondok pesantren antara lain sebagai berikut:
- Ujian yg di hadapi MTI CANDUANG beberapa hari yang lalu, adalah ujian untuk kita bersama sebagai pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren di sumbar, ibaratnya ” Cacak surang kasadonyo padiah” (sakit satu semuanya merasakan perih-red)
- Untuk Pimpinan dan pengasuh Pondok perlu kiranya meningkatkan pengawasan jika ada indikasi atau tabi’at prilaku menyimpang bagi guru dan santri serta unsur pengelola pondok lainnya.
- Pengelola pondok wajib mempelajari dan menerapkan keputusan Direktur jenderal Pendidikan Islam No 1262 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pengasuhan Ramah Anak di Pesantren.[red.BM]
