Kenakalan Remaja Mencemaskan, Pemondokan Solusi Tepat Sebagai Antisipasi

- Jurnalis

Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akmal Hadi ; “Pemondokan Yang Pas, Adalah Solusi Tepat”

KUBANG PUTIEH,empatzona.com,-Miris dan menyayat hati akhir-akhir ini, mengingat kenakalan remaja (usia 15 -25 tahun), dan post Remaja (25-35 tahun) sangat mencemaskan, mulai dari perilaku asusila, pencurian, dan tak kalah runyamnya dalam hal penyalahgunaan obat-obat terlarang, maka anak remaja kita saat ini berada pada titik nadir yang mengkhawatirkan.

Untuk itu diharapkan, agar tidak terlalu berlama-lama dan berkelanjutan kenakalan yang kita maksudkan, maka pemutus mata rantainya adalah Pemondokan Dini bagi anak usia sekolah pasca menamatkan dirinya pada sekolah tingkat dasar (SD), ini adalah solusi yang tepat demi masa depan mereka.

Demikian disampaikan Buya Akmal Hadi,S HI,M.Pd,GR kepada empatzona.com saat ditemui di kampus UIN Bukittinggi, di Kubang Putieh Kabupaten Agam , Sabtu (15/03).

Bukan pemaksaan, namun saran plus ta’kid (menguatkan) karena ini sangat penting dan urgen, maka langkah antisipasi untuk tidak berlarut-larutnya anak pada usia remaja dengan tingkat kenakalan yang membuat banyak orang panik, tegasnya.

Baca Juga :  Nama Besar "Buya" Syafi'i Maarif Diabadikan Sebagai Nama RSUD Sijunjung

Ditegaskan lagi oleh Ketua PCNU Kabupaten Agam ini, tidak hanya orang tua yang panik akibat kenakalan remaja ini, namun masyarakat disekitarpun ikut merasa panik dan cemas atas perilaku anak-anak usia remaja.

Lebih lanjut Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) provinsi Sumatera Barat ini mengajak, sekarang saatnya pemutusan siklus “kenakalan remaja” dalam kutip, makanya kita sebut urgent dan tidak perlu waktu lama apalagi menunggu.

“ini urgent, dan butuh gerak cepat, karena kekhawatiran kita terhadap peningkatan kenakalan remaja sangat menanjak tajam akhir-akhir ini”, tegas Akmal Hadi.

Kita juga pernah muda, dan orang  tua-tua kita terdahulu jauh lebih pernah menjadi orang muda dari kita, tapi kenakalan yang terendus saat ini akan berbeda jauh dengan zaman-zaman dahulu, kondisionalnya saat ini, narkoba, perbuatan asusila dan bentuk tindak kriminal lainnya, dan ini perlu jadi perhatian serius seluruh pihak, kata Akmal.

Baca Juga :  Serba Serbi Koleksi Memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober di Pondok Pesantren Ashabul Yamin, 2024

Ini adalah tanggungjawab kita, kenakalan anak usia remaja yang tergolong rendah nilainya saat ini  adalah “ngelem” /generasi penghirup lem, tidak membahayakan untuk orang banyak memang, namun menciderai dirinya sendiri, ini juga perlu dilakukan rehabilitasi dan pembinaan dengan segera.

Uskam, sebagai salah satu pimpinan pondok pesantren di Sumatera Barat, bahwa kenakalan remaja yang tengah berlangsung saat ini, jika tidak bisa dibina, minimal kita persiapkan generasi pengganti yang tidak ikut menjerumuskan diri mereka ke era yang sekarang digeluti oleh sejumlah remaja, ulasnya.

Persiapan generasi (regenerasi) hari ini adalah cerminannya generasi mendatang, solusi yang pas itu adalah pendidikan boarding school ( asrama/pemondokan) untuk Songsong remaja beradab dan berakhlak.

“Sangat kita sayangkan, jika pendidikan tidak terarah untuk calon remaja kita saat ini, maka resiko terbesarnya adalah menambah deretan generasi yang berpotensi kita sebutkan tadi”, ulas Akmal mengakhiri.[qfm ezc]

Berita Terkait

Perkokoh Paham Ahlussunah, Ponpes Ashabul Yamin Gelar Diklat Aswaja
Pemrov Riau Gelar Seminar Internasional Dan Mudzakarah PERTI
PSU, Apakah Masih Perlu [?]
Tawadhu’ nya  Gubernur “Santri”, Reuni Murid Dengan Guru
Reuni Satu Almet, 29 Tahun Tak Jumpa, Bersua Dengan Profesi Berbeda
Roh ‘Eid Fithr Itu Adalah Merajut Dan Memperkokoh Kembali Sillaturahmi
Pengaruh Pola Asuh Pesantren Terhadap Karakteristik Santri
PPALC Kota Payakumbuh Menggelar Yatim Fest, Sekda Berbagi Kisah kepada 100 Anak YatimDitinggal Ayah Sejak SD
Berita ini 155 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 20:56 WIB

Perkokoh Paham Ahlussunah, Ponpes Ashabul Yamin Gelar Diklat Aswaja

Rabu, 23 April 2025 - 21:10 WIB

Pemrov Riau Gelar Seminar Internasional Dan Mudzakarah PERTI

Senin, 21 April 2025 - 23:41 WIB

PSU, Apakah Masih Perlu [?]

Kamis, 17 April 2025 - 22:10 WIB

Tawadhu’ nya  Gubernur “Santri”, Reuni Murid Dengan Guru

Senin, 14 April 2025 - 23:54 WIB

Reuni Satu Almet, 29 Tahun Tak Jumpa, Bersua Dengan Profesi Berbeda

Berita Terbaru

Agam/Bukittinggi

Perkokoh Paham Ahlussunah, Ponpes Ashabul Yamin Gelar Diklat Aswaja

Kamis, 24 Apr 2025 - 20:56 WIB

Ekslusif

Pemrov Riau Gelar Seminar Internasional Dan Mudzakarah PERTI

Rabu, 23 Apr 2025 - 21:10 WIB

Ekslusif

PSU, Apakah Masih Perlu [?]

Senin, 21 Apr 2025 - 23:41 WIB

Agam/Bukittinggi

Reuni Satu Almet, 29 Tahun Tak Jumpa, Bersua Dengan Profesi Berbeda

Senin, 14 Apr 2025 - 23:54 WIB