Akmal Hadi ; “Pemondokan Yang Pas, Adalah Solusi Tepat”
KUBANG PUTIEH,empatzona.com,-Miris dan menyayat hati akhir-akhir ini, mengingat kenakalan remaja (usia 15 -25 tahun), dan post Remaja (25-35 tahun) sangat mencemaskan, mulai dari perilaku asusila, pencurian, dan tak kalah runyamnya dalam hal penyalahgunaan obat-obat terlarang, maka anak remaja kita saat ini berada pada titik nadir yang mengkhawatirkan.
Untuk itu diharapkan, agar tidak terlalu berlama-lama dan berkelanjutan kenakalan yang kita maksudkan, maka pemutus mata rantainya adalah Pemondokan Dini bagi anak usia sekolah pasca menamatkan dirinya pada sekolah tingkat dasar (SD), ini adalah solusi yang tepat demi masa depan mereka.
Demikian disampaikan Buya Akmal Hadi,S HI,M.Pd,GR kepada empatzona.com saat ditemui di kampus UIN Bukittinggi, di Kubang Putieh Kabupaten Agam , Sabtu (15/03).
Bukan pemaksaan, namun saran plus ta’kid (menguatkan) karena ini sangat penting dan urgen, maka langkah antisipasi untuk tidak berlarut-larutnya anak pada usia remaja dengan tingkat kenakalan yang membuat banyak orang panik, tegasnya.
Ditegaskan lagi oleh Ketua PCNU Kabupaten Agam ini, tidak hanya orang tua yang panik akibat kenakalan remaja ini, namun masyarakat disekitarpun ikut merasa panik dan cemas atas perilaku anak-anak usia remaja.
Lebih lanjut Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) provinsi Sumatera Barat ini mengajak, sekarang saatnya pemutusan siklus “kenakalan remaja” dalam kutip, makanya kita sebut urgent dan tidak perlu waktu lama apalagi menunggu.
“ini urgent, dan butuh gerak cepat, karena kekhawatiran kita terhadap peningkatan kenakalan remaja sangat menanjak tajam akhir-akhir ini”, tegas Akmal Hadi.
Kita juga pernah muda, dan orang tua-tua kita terdahulu jauh lebih pernah menjadi orang muda dari kita, tapi kenakalan yang terendus saat ini akan berbeda jauh dengan zaman-zaman dahulu, kondisionalnya saat ini, narkoba, perbuatan asusila dan bentuk tindak kriminal lainnya, dan ini perlu jadi perhatian serius seluruh pihak, kata Akmal.
Ini adalah tanggungjawab kita, kenakalan anak usia remaja yang tergolong rendah nilainya saat ini adalah “ngelem” /generasi penghirup lem, tidak membahayakan untuk orang banyak memang, namun menciderai dirinya sendiri, ini juga perlu dilakukan rehabilitasi dan pembinaan dengan segera.
Uskam, sebagai salah satu pimpinan pondok pesantren di Sumatera Barat, bahwa kenakalan remaja yang tengah berlangsung saat ini, jika tidak bisa dibina, minimal kita persiapkan generasi pengganti yang tidak ikut menjerumuskan diri mereka ke era yang sekarang digeluti oleh sejumlah remaja, ulasnya.
Persiapan generasi (regenerasi) hari ini adalah cerminannya generasi mendatang, solusi yang pas itu adalah pendidikan boarding school ( asrama/pemondokan) untuk Songsong remaja beradab dan berakhlak.
“Sangat kita sayangkan, jika pendidikan tidak terarah untuk calon remaja kita saat ini, maka resiko terbesarnya adalah menambah deretan generasi yang berpotensi kita sebutkan tadi”, ulas Akmal mengakhiri.[qfm ezc]