Oleh : H.Erisman Yahya,M.Pd
(Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau)
DUNIA pendidikan kita semakin hari semakin berkembang, dan pola didik semakin ditingkatkan termasuk manajemen dan tata kelola dihampir semua lembaga pendidikan di provinsi ini, meskipun saat ini (tahun anggaran 2025) kita terkendala untuk penambahan anggaran pendidikan kita mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran daerah dan adanya skema tunda bayar dana BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) 2024 yang perlu menunggu hasil audit BPK, dan meskipun demikian, keterbatasan anggaran tidak akan menghalangi kita untuk tetap komitmen dan kontinyu dalam peningkatan mutu dan pelayanan masyarakat di bidang pendidikan.
Tahun 2025 ini proses pencarian anggaran itu tengah berjalan, dan meskipun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, namun tekad pengembangan dan pelayanan bidang pendidikan adalah prioritas Pemrov sama halnya prioritas dalam hal kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Secara global Gubernur telah menyampaikan, bahwa Pemprov Riau mendapat alokasi TKD (Tansfer Ke Daerah) sebesar Rp 4,19 triliun yang akan digunakan untuk berbagai program prioritas, termasuk pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan.
Selain BOSDA, sekolah-sekolah di Riau juga menerima dana BOS Pusat dari APBN, yang mana sebagian telah masuk ke rekening masing-masing sekolah, kendatipun demikian bahwa pihaknya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, juga telah memerintahkan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) pada masing-masing bidang di lingkungan dinas untuk segera membuat justifikasi terkait dana BOSDA 2025 agar proses pencairan dapat segera dilakukan.
Tunda bayar 2024, terbatasnya anggaran untuk tahun anggaran berjalan di tahun ini (2025) dalam kinerja dan tupoksi penting tentu saja tidak akan terabaikan secara prinsip, namun hal-hal yang bersifat ekstra akan berpengaruh dalam pengembangan.
Adalah suatu prinsip dan tekad untuk Dinas Pendidikan beserta jajaran dan Pemprov Riau secara umum-nya bahwa, mutu dan pelayanan pendidikan kita akan tetap kita tingkatkan dari tahun-tahun sebelumnya—kita tidak boleh rugi dua kali, apalagi kalau rugi sampai tiga kali.
Sudahlah anggaran kita menurun dari tahun sebelumnya masa iya mutu dan pelayanan kita juga menurun, ya tentu tidak demikian, dan ini catatan penting kami dari dinas yang kita pimpin, bahwa keterbatasan anggaran ternyata tidak membuat kita lemah dalam peningkatan mutu dan pelayanan dalam pendidikan, justeru akan lebih semangat.
Dengan satu tekad, bahwa pengabdian terbaik untuk pendidikan di provinsi Riau adalah suatu target mulia yang hendak kita capai dan cita-citakan tentunya.
Insyaallah dengan niat tulus dalam pengabdian (Abdi Didik) dan kebersamaan dalam mengayomi lembaga pendidikan, cita-cita ini akan terujud, mari kita abdikan diri kita untuk mutu pendidikan provinsi Riau yang lebih baik, sesuai dengan visi dan misi yang tertuang dalam program Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2025-2030 ini, Insya Allaah, kami bertekad untuk itu.[]