TANAH DATAR,empatzona.com,-Setelah mengalami stagnasi puluhan tahun berlalu, sekarang kesenian tradisional Tari Randai di Jorong Panti Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar kembali bermula.
Demikian disampaikan perwakilan inisiator sejumlah pengurus, tokoh masyarakat dan beberapa orang pemain legendaris Randai tersohor di Luak Nan Tuo ini, Darlis kepada empatzona.com, Selasa (31/12) melalui anggota pengurus lainnya M.Roni.
Menurut Darlis, sebagaimana yang disampaikan M.Roni, bahwa di Jorong Panti Nagari Rambatan dulunya ada kesenian tradisional Tari Randai yang cukup tersohor di Luak nan Tuo, setelah fakum puluhan tahun sekarang kesenian tradisional itu kembali kita hidupkan dan giatkan kembali, katanya.
“ibaratnya group tari Randai tradisional ini reinkarnasi”, kata M.Roni.
Dilanjutkan M.Roni, bahwa group tari Randai itu bernama “Dayang Ameh”, yang cukup populer ditahun 1980 sampai tahun 1990-an, dan pada tahun 1994 diketahui bahwa yang jadi lakon utama dari group tari Randai tradisional itu adalah Darlis yang berperan sebagai “Dayang Ameh”.
Nah setelah ada kesepakatan secara bakorong bakampuong tambah Roni, termasuk persetujuan dengan para sesepuh (legend) Dayang Ameh, maka kesenian tari Randai ini akan segera dimulai dan insya Allah akan kembali aktif.
Kesenian tradisional bercorak klasikal ini tentu saja sebagai ujud kepedulian kita dengan konsep melestarikan kebudayaan Minang Kabau.
“ini permainan anak nagari dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dan sudah seharusnya kita memberikan dukungan terhadap menjaga dan melestarikan budaya untuk anak nagari”, kata Darlis juga menegaskan.
Dengan beranggotakan 20 orang pengurus plus para lakon dan pemain Group Tari Randai Tradisional “Dayang Ameh”, maka diharapkan juga tentunya support dari masyarakat dan perantau Jorong Panti ikut memberikan spirit, termasuk harapan dukungan juga dari unsur tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan dan sekaligus dukungan dari pemerintah di Kabupaten Tanah Datar ini.
“Ini khazanah kekayaan tradisional dan budaya minang, dan kita siapkan sebagai sarana positif untuk membentuk karakter generasi muda demi junjung tinggi nilai-nilai budaya, ini sangat positif”, ucap Darlis menegaskan.[red.ezc]