Rumah Produksi Batik Gambir Tak Pernah Sepi Permintaan

- Jurnalis

Kamis, 27 Juni 2024 - 09:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Owner Batik Gambir Erni saat mengajari anak anak dari SMAN 2 Payakumbuh membatik dalam mengisi hari libur dengan hal yang positif.


Limapuluh Kota, empatzona.com – Minat masyarakat Minang, Provinsi Sumatera Barat, terhadap Batik semakin hari terus mengalami peningkatan.

Termasuk Batik Gambir di Lima Puluh Kota, tak pernah sepi dari permintaan. Terutama dari masyarakat lokal dan beberapa provinsi di Indonesia seperti Jakarta.

Meski belum sampai merambah pasar Internasional, namun Batik Gambir berlahan sudah mulai diterima sebagai Fashion lokal oleh masyarakat dan  instansi di Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Terlihat di Rumah Produksi Batik Gambir di Gang Perdagangan, Jorong Purwajaya, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, pengrajin Batik Gambir, tampak sibuk mengerjakan permintaan dari masyarakat dan instansi Pemerintah Lima Puluh Kota.

Owner Batik Gambir khas Lima Puluh Kota, Erni Setiyaningsih, mengakui bawah saat ini permintaan masyarakat terhadap batik terus ada. Termasuk minat belajar membatik dari anak-anak sekolah juga semakin banyak.

“Alhamdulillah permintaan akan batik ada terus. Begitu juga dengan anak-anak yang memiliki minat untuk belajar membatik, terutama untuk mengisi waktu libur ini juga banyak. Ada dari SMAN 2 Payakumbuh. Sebelumnya juga ada dari siswa SD dan TK,” sebut Erni disela-sela mengajari anak-anak membatik.

Erni mengakui dukungan dari Pemkab Lima Puluh Kota, sangat baik. “Dukungan dari Pemerintah baik, kita disuport untuk perkembangannya. Dan batik sudah ada di Lima Puluh Kota terutama khas Batik Gambir,” sebut Erni dengan ramah penuh senyum menjawab wartawan.

Pelajar SMAN 2 Payakumbuh yang sedang belajar membatik, Anisa Zakia dan Nana Yasafana, mengakui untuk mengisi hari libur dirinya memilih untuk melakukan kegiatan yang positif salah satunya dengan belajar membatik.

Hebatnya, Dua siswi ini memilih manskrib asli daerah Lima Puluh Kota, Surau Tuo Taram. “Kami ingin melestarikan dan memperkenalkan budaya batik motif asli dari Lima Puluh Kota,” ungkapnya.

Dia mengakui belajar membatik tampak sedikit sulit, namun setelah dicoba dan dipelajari disampaikannya ternyata asik. “Hal ini baru bagi kami ternyata asik, dan perlu dicoba anak anak muda juga sih,” ajaknya. (R.Khatik.ezc)

Baca Juga :  Tentukan Arah Organisasi 5 Tahun  Kedepan IPKTD Gelar Raker

Berita Terkait

Untuk Kepentingan Bersama, Pemuda Luak Sarunai, Tetap Solid Dengan Demokrat
Ismet Kurdatu ; “Jatuhkan Pilihan Untuk 02 Adalah Tepat dan Representatif”
Temu Ramah Kepsek dan Ketua Komite SDN 06 Taluak IV SUKU
Pengerjaan Jembatan Koto Baranjak “Dikebut”, Nilai Proyek Senilai Rp2.7 Lebih
HANG TUAH ADALAH PAHLAWAN BERASAL DARI ANAK RAJA DAERAH BAJENG , GOWA, MAKASSAR
Pokok …e ” Jangan Anggap Enteng…!
Eka Putra Gelar Temu Ramah Bersama PPKTD
Tabligh Akbar Kepalestinaan, Bupati Eka Berikan Apresiasi
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 20:01 WIB

Untuk Kepentingan Bersama, Pemuda Luak Sarunai, Tetap Solid Dengan Demokrat

Sabtu, 9 November 2024 - 10:37 WIB

Ismet Kurdatu ; “Jatuhkan Pilihan Untuk 02 Adalah Tepat dan Representatif”

Jumat, 23 Agustus 2024 - 14:16 WIB

Temu Ramah Kepsek dan Ketua Komite SDN 06 Taluak IV SUKU

Senin, 19 Agustus 2024 - 12:26 WIB

Pengerjaan Jembatan Koto Baranjak “Dikebut”, Nilai Proyek Senilai Rp2.7 Lebih

Senin, 1 Juli 2024 - 12:56 WIB

HANG TUAH ADALAH PAHLAWAN BERASAL DARI ANAK RAJA DAERAH BAJENG , GOWA, MAKASSAR

Berita Terbaru

Ekslusif

Politisi Muda Itu Jadi Terdakwa, Prapid-nya Batal Demi Hukum

Senin, 16 Des 2024 - 00:12 WIB