Akmal Hadi : “Penghormatan Kepada Kedua Orang Tua dan Guru Adalah Modal Sukses Beliau”
PEKANBARU,empatzona.com,–Gubernur Riau Abdul Wahid buat terobosan baru dengan bersatu padan rangkul sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam yang ada di wilayah kerja provinsi Riau, terobosan tersebut berupa Seminar Internasional dan Mudzakarah Perti.
Kali ini, kegiatan yang berlangsung Rabu-Jumat (22-24 April,2025), provinsi Riau menjadi tuan rumah seminar Internasional dan Mudzakarah Pendidikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), yang acara pembuka diselenggarakan di Menara Dang Merdu, BRKS, Kota Pekanbaru.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Agama Ri, Nasaruddin Ummar dan Sebanyak 300 peserta dari berbagai daerah terlibat aktif dalam seminar ini.
Dikutip dari laman mediacenter.Riau, selain itu, para peserta juga berkumpul di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Palas, Pekanbaru, Mereka mengikuti berbagai sesi diskusi, presentasi makalah, dan perumusan langkah strategis menuju penyatuan kurikulum pendidikan Islam.

Photo ; (ki-ka) Ketua FKPP Sumatera Barat Akmal Hadi, Gubernur Riau Abdul Wahid dan Sjech Buya Zamzami Pendiri Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam
Narasumber utama yang merupakan guru besar dari universitas terkemuka di Brunei dan Malaysia dihadirkan untuk memperkaya perspektif pendidikan Islam, dan pada kegiatan malam harinya, enam pimpinan Pondok Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dari berbagai daerah tampil membawakan makalah ilmiah, mempertegas komitmen dalam menjaga warisan kitab kuning di tengah arus modernisasi.
Acara ini tidak sekadar menjadi ajang akademik, tapi juga momentum kebangkitan, tujuannya adalah melahirkan Bai’at Nurul Azhar, sebuah kesepakatan besar seluruh pondok dan MTI PERTI untuk menetapkan dan melaksanakan one curriculum yang berakar pada khazanah keilmuan kitab kuning.
Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid menyampaikan kebanggaannya atas pelaksanaan kegiatan ini yang menunjukkan bahwa Islam telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Bumi Lancang Kuning, ia menegaskan bahwa Islam yang dianut masyarakat Riau adalah ahlussunnah waljamaah dengan akidah Asy’ari, fikih Imam Syafi’i, dan tarekat Naqsyabandiyah.

Wahid menyebut bahwa empat pilar PERTI yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dan tokoh-tokoh lainnya perlu terus dijaga dan diwariskan, ia juga mengapresiasi peran ulama Riau seperti Syekh Abdul Gani Alkampari yang turut membangun Madrasah Tarbiyah Islamiyah di Kampar.
“Ketika dunia islam hari ini diserang berbagai macam aliran modern maupun klasik yang dikemas dengan sunnah padahal isinya adalah bid’ah sudah saatnya ulama PERTI bangkit, oleh karena itu, dengan kehadiran PERTI pada hari ini, kami merasa bangga,” ujarnya.
Wahid juga menegaskan komitmennya menjadikan Haul Tuan Syekh sebagai agenda tetap pariwisata religi Riau, langkah ini juga diiringi dengan inventarisasi para tuan guru dan tokoh spiritual Melayu sebagai warisan yang harus dijaga dan dikenalkan pada generasi muda.
“Kami ingin membangkitkan Riau ini dengan tagline “Riau Rumah Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah”, Tuah bagi orang Melayu itu berkah dalam agama kita, jadi merawat tuah itu sama dengan merawat berkah, jadi berkah dan tuah itu seiring sekata,” jelasnya.
“Maka, perlu kita lakukan revisi seperti hari ini kita segarkan kembali dan regenerasi agar perhatian kepada kitab kuning sebagai sumber memahami alquran dan sunnah tetap eksis sesuai dengan kemajuan zaman,” tandasnya.
Selain dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia Prof.Dr.KH.Nasaruddin Umar,MA, Mudzakarah tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Syafri Hutauruk, dan Pendiri Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Sjech.Buya Zamzami, beserta Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi Sumatera Barat Ustad Akmal Hadi.
Usai acara jamuan makan malam bagi peserta dan undangan Seminar Internasional, kepada empatzona.com Rabu,(22/04) Uskam sapaan akrabnya Akmal Hadi, berdecak kagum dengan telaten dan penghormatan sang Gubernur, terutama kepada para guru (Mu’alim).
Selain itu, Raaisul ‘Aam Ashabul Yamin itu mengutarakan, bahwa Gubernur sangat mendukung aktivitas ormas Islam yang ada di provinsi Riau.
“Pak Gubernur ini sangat mendukung penuh kehadiran ormas islam di provinsi Riau, dan beliau akan selalu mensupport penuh dan siap bergandengan dengan ormas islam di negeri Lancang Kuning ini” beber Uskam menambahkan.
Saat jamuan makan malam, sopan dan akhlak seorang Gubernur Abdul Wahid terlihat pantas untuk ditirukan oleh para pemimpin lainnya, terlihat Sang Gubernur ambilkan sebagian menu saat makan malam kepada guru beliau Sjech.Buya Zamzami Sebagai ungkapan penghormatan kepada guru beliau.
“Sebagai Gubernur termuda di Indonesia, Gubernur Riau adalah cerminan santun seorang pemimpin dengan selalu menghormati para guru dan asatidz, dan ini adalah salah satu modal untuk kesuksesan beliau”, ulas Uskam mengakhiri.[red.ezc.BM]