Dalam Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024
PARIAMAN,empatzona.com,-Antusias warga terlihat jelas “berjubel” untuk melihat setiap rangkaian prosesi “Tabuik Piaman” hal ini terbukti dengan ratusan pengunjung menyaksikan prosesi “Manabang Batang Pisang” atau “Maambiak Batang Pisang” dalam rangkaian Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024.
“Prosesi Manabang Batang Pisang merupakan prosesi kedua dalam rangkaian Pesona Budaya Tabuik Piaman 2024 yang bertepatan dengan 5 Muharam 1446 H. Sebelumnya, pada 1 Muharam 1446 H, tepatnya tanggal 7 Juli 2024, telah dilakukan prosesi pertama yakni Maambiak Tanah di aliran sungai,” ungkap Ketua Tabuik, Firman Syakri Pribadi, yang akrab disapa ‘Ajo Fe’ usai prosesi Manabang Batang Pisang di Kelurahan Lohong, Kamis (11/7), disadur dari laman Kominfo Kota Pariaman.
Menurut Ajo Fe, prosesi Manabang Batang Pisang untuk Tabuik Subarang dilakukan di Kampuang Kaliang, Kelurahan Lohong, sedangkan Tabuik Pasa berlokasi di Simpang Alai Gelombang, Kelurahan Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah. Prosesi ini biasanya dimulai sekitar pukul 18.00 hingga selepas Magrib.
Ia juga menjelaskan bahwa batang pisang yang akan ditebang sebelumnya diambil dari suatu lokasi oleh beberapa pemuda, menggambarkan pengambilan jenazah cucu Nabi Muhammad SAW, Husein Bin Ali, yang syahid di medan pertempuran Karbala.
“Batang pisang sengaja ditanam pada satu lubang, satu ikatan dengan batang pohon tebu, prosesi Manabang Batang Pisang menggambarkan ketajaman pedang Husein, cucu Rasulullah, dan ketangkasannya di medan perang,” tambahnya.
Sebelum prosesi, pedang yang akan digunakan untuk menebang batang pisang diarak keliling dengan iring-iringan tambua tasa oleh kedua anak tabuik, didampingi orang tua tabuik hingga menuju lokasi.
“Saat kembali, Tabuik Pasa dan Subarang akan bertemu dalam perjalanan menuju daraga masing-masing, saling basalisiah (berselisih), dimana lokasi basalisiah terjadi di Simpang Tugu Tabuik Pariaman. Meskipun identik dengan bentrok, usai itu tidak ada dendam atau hal lainnya antara kedua kelompok,” tambahnya.
Prosesi tersebut disaksikan oleh banyak warga dan pengendara yang berhenti untuk melihat kegiatan yang diadakan setiap tahun itu.
Salah seorang pengunjung, Desma Putri (35), mengatakan dirinya bersama keluarga sengaja ke lokasi kegiatan untuk melihat prosesi Manabang Batang Pisang yang hanya diadakan satu kali dalam setahun.
“Sebelumnya, pada hari Minggu kemarin (7/7), kami juga telah melihat prosesi Maambiak Tanah di Simpang Alai Galombang, Kecamatan Pariaman Tengah,” ujarnya.
“Saya dan keluarga biasanya merantau di Pekanbaru. Karena libur sekolah dan bertepatan dengan prosesi Tabuik, kami senang bisa melihat prosesinya sambil mengenalkan kepada anak-anak kami bagaimana budaya di Kota Pariaman. Hal ini tentu menjadi edukasi bagi mereka yang nantinya bisa mereka sampaikan kepada anak dan cucu mereka,” sambungnya. [Spa.ezc]