Gubernur “Abdul Wahid” : Dari Santri Jadi Imam Provinsi Riau, Ponpes “Ashabul Yamin Berkisah” dan Titip Salam

- Jurnalis

Kamis, 20 Februari 2025 - 18:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ust.Akmal Hadi,S.HI,M.Pd,GR *)

Habis Mandi Dipincuran, Mampir Dulu Diwarung Kopi, Abdul Wahid Digubernuran, Teringat Dulu  Semasa Nyantri”

SIAPA Nyana dan, siapa  kira, bahwa nasib tak bisa diterka, masa depan tak satupun yang bisa ditebak, semuanya berhulu dengan Qadiim-NYA Allaah,  “lelaki” memang tak banyak  cerita kepada semua orang dan banyak tempat,  namun semuanya terpantau hasil akhir, paling tidak mendekati titik nadir, dan semuanya berpulang kepada garis nasib dan suratan takdir.

Alhamdulillaah, kisah ini bermula ;  baru serasa hitungan hari, kemaren lusa, ataupun baru minggu lalu,  dan paling santer perasaan ini mengatakan baru hanya serasa tahun kemaren, begitu dekat masa ini, begitu singkat hitungan sa’ah (t), alumni Pondok Pesantren itu sekarang jadi Gubernur “Imam” warga penduduk Provinsi berjuluk ” Lancang Kuning” dan beradat Melayu.

Kami berbangga dan Senang Hati, kenapa tidak, ada beberapa asbaab, Abdul “Sang Gubernur” Wahid itu adalah alumni pondok pesantren yang kami adalah bagian dari Pondok Pesantren itu, sekarang dipercaya oleh para a Buya dan asaatidz untuk jadi Raisul ‘aam pada pondok ini, ya …Itu dia Pondok Pesantren Ashabul Yamin yang terletak pada radius lk.15 Km dari Kota Sanjai Bukittinggi -Sumatera Barat, tepatnya Nagari Lasi, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam.

Dengan posisi kemiringan pada locus 25 dc, pondok pesantren yang digagas almukaraam Abuya H.Sjech Zamzami Yunus, ayah kandung penulis, ternyata hasilkan banyak alumni jempolan untuk kemaslahatan umat.

Pakar hukum, baik hukum duniawi, apatah lagi hukum Syar’iy, aparatur negara, para mubaligh/mubaligha, ahli tafsir dan ahli fiqh (Faqih), adalah natijah hasil pemondokan di Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam.

Hari ini kebanggaan itu seperti “gunung emas” yang ada dilingkup Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi, hari ini kebanggaan itu seperti puncak segalanya, ternyata alumni Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi juga bisa dipercaya sebaga “Umaraa‘”, alumni kita ternyata tidak hanya jadi imam sholat semata, dan tidak hanya bisa penentu hilal di awal ramadhan, dan tidak hanya menakar sukatan zakat fitrah menjelang lebaran.

Alumni pondok tidak hanya bisa menjadi “juri” dalam hal ihwal perdebatan yang disebut masalah khilafiyah ansich di tengah-tengah masyarakat guna mencari suatu natijah kebenaran, justru alumni pondok kita juga multidimensi untuk bergelut dalam posisi muamalah (business), karir politik dan bisa berkompetisi dalam seluruh lini.

Baca Juga :  Bupati Sabar AS Serahkan Bantuan Bibit Pangan

Kami berbangga, dan relung hati ini semakin penuh dengan yudisium positif,  dalam ihwal perpolitikan misalnya, banyak kader dan alumni Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam yang menjalankan kiprahnya di luar sana.

Hari ini kebanggaan yang  berbesar hati plus sembari memanjatkan pujian Alhamdulillah keharibaan-Nya, Gubernur Provinsi Riau “Abdul Wahid” yang merupakan alumni Pondok Pesantren Ashabul Yamin yang saat ini kami sendiri merupakan raaisul ‘aam di pondok dimana sang Gubernur pernah nyantri.

Hari dilantik dan diambil sumpah secara serentak oleh Yang Mulia Presiden Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn). Prabowo Subianto, yang salah satu diantara beliau yang dilantik itu adalah Abdul Wahid sekarang resmi jadi Gubernur provinsi Riau untuk satu periode mendatang.

Dikutip dari bualbual.com, diketahui latar belakang dan Masa Kecil, Abdul Wahid lahir di Desa Belaras, yang sekarang dikenal sebagai Desa Cahaya Baru di Dusun Anak Peria, Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir, Riau.

Saat Abdul Wahid berusia 40 hari, keluarganya pindah ke Sungai Simbar, yang kini menjadi Desa Simbar di Kecamatan Kateman, untuk membuka lahan perkebunan kelapa.

Pendidikan Dasar dan Menengah di Desa Sungai Simbar yang terpencil, Abdul Wahid menjalani masa kecilnya penuh suka dan duka., di sinilah ia menyelesaikan pendidikan dasarnya, dari SD hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah lulus MTs, Abdul Wahid memiliki tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau MA di luar desa, la sempat bersekolah di MAN 1 Tembilahan, namun hanya bertahan satu catur wulan sebelum memutuskan untuk mengikuti sepupunya, Marbawi, yang sedang mondok di Pesantren Ashabul Yamin Lasi Tuo, Kecamatan Ampek Angkek Candung, sekarang Kecamatan Candung, Kabupaten Agam.

Tantangan dan Perjuangan Perjalanan pendidikan Abdul Wahid tidaklah mudah, hidup di desa terpencil yang sulit diakses, serta kehilangan ayah pada usia 10 tahun, membuatnya harus menghadapi berbagai rintangan, meskipun demikian, kebun kelapa yang ditinggalkan oleh ayahnya menjadi penopang hidup keluarganya. Sejak kecil, Abdul Wahid dan saudara laki-lakinya terbiasa bekerja di kebun untuk membantu keluarga. Kadang-kadang mereka juga bekerja pada orang lain untuk mendapatkan tambahan penghasilan, seperti mengupas kelapa. Pengalaman ini membantu Abdul Wahid mengumpulkan modal untuk melanjutkan pendidikan keluar dari desa dan mondok di pesantren.

Baca Juga :  Uji Coba Makan Bergizi, Kodim 0307/TD Makan Bareng Santri

Dikisahkan media ini, bahwa Pengalaman di Pesantren Selama tiga tahun di Pesantren Ashabul Yarmin, Abdul Wahid harus beradaptasi dengan kurikulum dan mata pelajaran baru, termasuk belajar kitab kuning.

Tantangan ekonomi membuatnya harus mencari tempat tinggal yang murah dan pekerjaan sampingan untuk mendapatkan tambahan makanan, pengalaman hidup dan pendidikan yang penuh liku ini menempa Abdul Wahid menjadi pribadi yang kuat dan gigih dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Riau.

Dengan latar belakang yang sederhana dan berbagai tantangan yang dihadapinya, Abdul Wahid terus berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat riau.

Karir Politik Sejak terpilih menjadi wakil rakyat daerah provinsi Riau, abdul Wahid selalu berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat di dapilnya yaitu kabupaten Indragiri hilir, setelah sukses menjabat dua periode manjadi wakil rakyat tingkat provinsi Riau, abdul Wahid memantapkan diri maju sebagai calon anggota DPR RI Dapil Riau II,  Keputusan abdul Wahid membuahkan hasil dirinya terpilih sebagai anggota DPR RI Dapil Riau II.

Selama dirinya menjadi anggota DPR RI Banyak perjuangan yang dirinya perjuangkan di tingkat pusat untuk masyarakat Riau, Pertama tentang DBH Sawit, Blok Rokan, Rumah sakit, dan perjuangan anggaran dessa 5 milyar perdesa, tentu banyak lagi perjuangan dirinya lagi-lagi untuk masyarakat Riau.

Pada tanggal 6 Desember 2024 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau telah menyelesaikan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Riau tahun 2024, dalam rapat pleno terbuka yang dilaksanakan di Pekanbaru.

Dalam hasil pleno tersebut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau nomor urut 1 Abdul Wahid-SF Hariyanto meraih sebanyak 1.224.193 suara.

Saat ini Abdul Wahid dinobatkan sebagai Gubernur provinsi Riau untuk periode 2025-2030, insya Allah akan langgeng pada periode berikutnya, Aamiin.

Selamat Abdul Wahid, santri kami Angkatan ke-IV, Gubernur Santri, Santri Jadi Gubernur, Ashabul Yamin nitip Salaam…[]

*) Penulis adalah Raaisul ‘Aam Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam.

Berita Terkait

Transformasi Model Pendidikan a-la “Kitab Gundul” Di Pesantren dan Modern
Pemondokan ;  (Pendidikan Pondok) Alternatif Tepat Untuk Dzurriyat Kedepannya
Pembelajaran Ramadhan Porsir Muatan Akidah Dan Adab, Peserta Terlihat’ Antusias
Yang Puasa Banyak, Yang Tidak Juga Ada, Semuanya Tergantung Pribadi Masing-masing
Meskipun Edaran, Ini Perlu Kita Dukung, Karena Himbauan Ini Bagian Dari Dakwah, Dan Kewajiban Bagi Umara’
Pacu Integritas Dan Kepercayaan Publik, PN Batusangkar Gelar Public Campaign
Refleksi “Retret” Di Akmil Magelang
Pesona Ramadhan Yang Dirindukan ; Maghfiroh, Rahmat, Dan Indahnya Kebersamaan
Berita ini 108 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 20:56 WIB

Transformasi Model Pendidikan a-la “Kitab Gundul” Di Pesantren dan Modern

Sabtu, 8 Maret 2025 - 17:38 WIB

Pemondokan ;  (Pendidikan Pondok) Alternatif Tepat Untuk Dzurriyat Kedepannya

Jumat, 7 Maret 2025 - 16:38 WIB

Pembelajaran Ramadhan Porsir Muatan Akidah Dan Adab, Peserta Terlihat’ Antusias

Minggu, 2 Maret 2025 - 14:30 WIB

Meskipun Edaran, Ini Perlu Kita Dukung, Karena Himbauan Ini Bagian Dari Dakwah, Dan Kewajiban Bagi Umara’

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:34 WIB

Pacu Integritas Dan Kepercayaan Publik, PN Batusangkar Gelar Public Campaign

Berita Terbaru

Tausyiah

Ramadhan ; “Sempurna Yang Tidak Cidera”

Kamis, 6 Mar 2025 - 21:31 WIB

Tausyiah

Sejatinya, Momentum Ramadhan Itu Membersihkan Hati

Rabu, 5 Mar 2025 - 21:45 WIB