SOLOK,empatzona.com,- Menaik dan melonjaknya kebutuhan bahan pokok akhir-akhir ini membuat warga mulai “kalimpasiangan“, hal ini disebabkan karena sembilan bahan pokok (Sembako-red) terasa “naik harga” dan “melonjak”.
Tapi soal kemahalan harga tersebut tidak dirasakan oleh petani tomat di Alahan Panjang, kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat.
Dirilis dari akun Facebook Kabar Majalaya, 3 hari yang lalu dalam video unggahannya, terlihat 1 unit mobil pick up dan beberapa orang yang ada disekitar lokasi tengah menurunkan “peti tomat” dan selanjutnya membuang ke Jurang Sungai yang berada dipinggir jalan.
Saat berita ini tayang di empatzona.com Rabu (03/07), belum diketahui persis di jalur dan jalan lintas mana petani tomat tersebut membuang “tomat” dari hasil panen mereka.
Dituliskan oleh pengunggah dalam caption pada video akun fb Kabar Majalaya tersebut, sebagai berikut ;
“Kecewa Harga Tomat Anjlok,petani di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat buang hasil panen ke Jurang Sungai.harga tomat di daerah sentra tomat Rp 500 per kilo”.
Pengunggah video tersebut beralasan kalau dibiarkan di gudang tomat akan membusuk.Ia pun memberikan tomat secara cuma-cuma bagi yang mau.
Demikian caption diatas video yang beredar dari Akun FB Kabar Majalaya.
Video yang berdurasi 0;15 detik tersebut telah ditonton oleh ratusan orang, di like dengan berbagai meme 787 orang, dikomentari oleh 988 orang, dan dibagikan 233 kali ( pertanggal 03/07 pukul 14.11).
Tak satupun pihak yang bisa dimintai keterangan terkait beredarnya video tersebut, namun pandangan empatzona.com, bahwa dibuangnya tomat hasil panen petani tersebut ke Jurang Sungai, serta dengan beredarnya video adalah bentuk kekecewaan “petani tomat Alahan Panjang” terhadap rendah/ anjlok-nya harga tomat di sentra tomat. [red.ezc]
[lengkapnya, cek akun fb ; Kabar Majalaya)