Ikhlaskan Niat Hajji-mu, Yang Mabrur Itu Berbalas Ketaatan

- Jurnalis

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ustad Akmal Hadi,S.HI,M.Pd,Gr

(Raaisul ‘Aam Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam)

DERJAT (Darojah) untuk sebutan pangkat Taqwa dalam setiap ibadah itu adalah tidak berbentuk (abstrak), namun Taqwa itu pasti ada, sama halnya menyebutkan Ikhlas, bahwa Ikhlas itu wajib ada, akan tetapi ini adalah hal yang ghaib tidak terlihat, begitu juga halnya menyebut Haji “Mabrur”, semuanya itu berbentuk abstrak dan tidak kasat mata.

Tak satupun diantara kita, bahkan yang tidak memiliki kesempurnaan iman sekalipun, tetap mendambakan derjat Ketaqwaan, keikhlasan dan mabrur wal mabrurrah dalam setiap rangkaian ibadah yang kita laksanakan, termasuk untuk menyebutkan kata-kata aamanaa untuk keimanan (kami beriman) itu juga termasuk ke dalam hal yang tidak kasat mata (abstrak) dan tidak kongkrit.

Setiap Ibadah harus punya pengorbanan sebagai ujud rasa syukur kita kepada-Nya, bisa saja pengorbanan itu berbentuk tenaga, waktu, pengorbanan tenaga bahkan, termasuk pengorbanan hilangnya sejumlah uang dan kesempatan lainnya.

Dalam ibadah sholat misalnya, setidaknya ada tiga bentuk pengorbanan kita, pengorbanan waktu, tenaga, langkah– waktu yang seharusnya dipergunakan untuk urusan bisnis dan bersenda gurau lainnya, ternyata kita sisih-kan beberapa menit saja untuk laksanakan ibadah sholat, tenaga juga begitu, sama halnya langkah kaki kita.

Dalam konteks pengorbanan yang komplik kiranya, untuk melaksanakan ibadah Haji salahsatu rukun Islam dari 5 rukun, paling tidak kita mengorbankan banyak hal, waktu, tenaga, langkah, berpisah dengan keluarga untuk beberapa hari, bahkan secara materi pengorbanan yang pasti itu adalah pengorbanan harta benda.

Orang tua-tua kita terdahulu menyebutnya, bahwa untuk melaksanakan ibadah haji itu akan tetap menelan biaya dengan takaran emas sebanyak 200 gram mas, patokannya adalah emas, bukan mata uang kita, melainkan emas.

Ternyata iya benar, untuk berhajji ke mekkah (makkatulmukarramah) itu nilainya tetap dengan nilai 200 mas setiap tahunnya, daftar hari ini, berangkatnya satu minggu ke depan, biayanya mencapai 200 mas, akan beda halnya, daftar hari ini, Otewe Mekkah-nya 15-20 tahun ke depan.

Baca Juga :  Proyek "Amburadul" PSDA D-PPUR Tanah Datar 2023, Masih Terbengkalai

Ibadah haji, yang sebentar lagi, puluhan bahkan ribuan orang saudara-saudara kita akan laksanakan ibadah tersebut, selain apa yang dipersyaratkan dalam melaksanakan ibadah haji (Rukun dan Syarat menurut Fiqh), imbalan dari kesempurnaan rukun syarat adalah mabrur wal mabrurrah.

Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib bagi setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, finansial, dan mental. Ibadah ini merupakan ziarah ke Ka’bah di Makkah selama bulan Dzulhijjah, dengan melakukan serangkaian ritual seperti ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan tahallul.
Sementara Rukun Ibadah Haji:
Niat Ihram: Memulai ibadah haji dengan niat dan mengenakan pakaian ihram.
Wukuf di Arafah: Berdiam diri dan berdoa di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali berlawanan arah jarum jam.
Sa’i: Berlari-lari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali.
Tahalul: Memotong atau mencukur sebagian rambut.
Tertib: Melakukan semua rukun haji sesuai urutan yang telah ditetapkan.
Syarat Wajib Haji:
Islam: Harus beragama Islam.
Baligh: Telah mencapai usia dewasa.
Berakal Sehat: Memiliki akal sehat.
Merdeka: Bukan budak atau orang yang di bawah kontrol orang lain.
Mampu (Istitha’ah): Mampu secara fisik dan finansial untuk menunaikan haji.
Hikmah Ibadah Haji:
Ketaatan kepada Allah: Menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah SWT.
Pengorbanan: Melatih jiwa untuk berkorban demi kebaikan dan ibadah.
Persatuan Umat Islam: Menguatkan persatuan dan solidaritas antar umat Islam.
Menghapus Dosa: Ibadah haji yang mabrur diyakini dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
Ibadah haji memiliki makna yang sangat dalam dan memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan seorang muslim.

Baca Juga :  Maghfiroh-NYA Menunggu Kita, Maka Bersegerahlah...!!!

Pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan yang matang, baik secara fisik, mental, maupun finansial.

Kita ketahui, bahkan diajarkan setiap kita mengikuti manasik oleh beberapa guru pembimbing, namun selain syarat dan rukun serta kaifiyyah (tata cara) yang disampaikan dalam melaksanakan ibadah-ibadah haji, ada yang abstrak tidak banyak di ulang-ulang oleh para pembimbing, yakni Ikhlas, karena ikhlas adalah Abstrak dan akan hasilkan yang juga bersifat “abstrak”.

Ikhlas tidak berwujud, hanya kata-kata,  yang mengetahui hanya Individu dengan Rabb-Nya, dalam setiap laksanakan ibadah, niscaya akan tercapai apa yang dicita-citakan juga secara abstrak karena ikhlas itu tidak terlihat.

Dalam haji, capaian target yang hendak dituju adalah “Hajji Mabrur wal mabrurrah”, Mabrur itu tidak berwujud dan abstrak, tapi selalu diimpikan.

Penulis, guru pembimbing, kita semua yang akan laksanakan haji, insyaallah, dengan multi komplik pengorbanan; waktu, tenaga, pikiran, kesehatan dan tak kalah pentingnya adalah pengorbanan sejumlah materi, namun yang diimpikan berupa mabrur wal mabrurrah (abstrak) tak kan terlihat secara kasat mata, sama halnya ikhlas dalam beribadah juga tak bisa kita memperlihatkan tentang Ikhlas-nya kita.

Taqwa, Muhsinin, Mabrur dalam berhaji akan terlihat dari kadar  tingkat ketaatan kita kepada Allaah Swt.

Untuk itu, berhajji-lah dengan niat ikhlas (abstrak), niscaya akan hasilkan haji mabrur (abstrak), namun buah dari Ikhlas dan raih Haji Mabrur itu adalah Ketaatan secara kongkrit-nya dalam hidup dan berkehidupan sehari-hari pasca kita berhajji, Taat secara Kontinyu dan Istiqomah, apatah lagi jika terjadi peningkatan ibadah-ibadah nawafil dan ibadah rawatib yang sunnah lainnya.

Wallaahu a’laamu bish showwab []

Berita Terkait

Pelihara Dirimu dan Keluargamu Dari Siksa Neraka
Adab dan Ilmu, Bagaikan Menyebut Ayam Apa Telur Yang Duluan [?]
Kunker Ke Polres Rohil, Kapolda Riau Tegaskan Profesionalisme dan Green Policing
Kapolda Riau,Tagaskan : Siap Berantas Premanisme dan Ormas Meresahkan
Agar Terpatri dan Empaty-nya Dengan Jiwa Kebangsaan, SDN 01 Lima Kaum Ajak Siswa Nyanyikan Lagu Kebangsaan
Alam Takambang Jadi Guru: Revitalisasi Filosofi Pendidikan Minangkabau dalam Konteks Modern
Mewujudkan Pembelajaran PAI Yang Mendalam dan Bermakna di Era Modern
Khatam Qur’an ;  Fase Didikan Awal
Berita ini 99 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:20 WIB

Pelihara Dirimu dan Keluargamu Dari Siksa Neraka

Jumat, 9 Mei 2025 - 11:06 WIB

Adab dan Ilmu, Bagaikan Menyebut Ayam Apa Telur Yang Duluan [?]

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:34 WIB

Kunker Ke Polres Rohil, Kapolda Riau Tegaskan Profesionalisme dan Green Policing

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:19 WIB

Kapolda Riau,Tagaskan : Siap Berantas Premanisme dan Ormas Meresahkan

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:58 WIB

Agar Terpatri dan Empaty-nya Dengan Jiwa Kebangsaan, SDN 01 Lima Kaum Ajak Siswa Nyanyikan Lagu Kebangsaan

Berita Terbaru

Ekslusif

Pelihara Dirimu dan Keluargamu Dari Siksa Neraka

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:20 WIB

Kab. Tanah Datar

Wabup Buka Sosialisasi Relokasi Mandiri, Ini Kata Wabup

Kamis, 8 Mei 2025 - 21:09 WIB