Jalan Menuju Ponpes di Sariak Laweh Ditutup Warga, Santri Lewat Pematang Sawah

- Jurnalis

Jumat, 14 Februari 2025 - 22:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



LIMAPULUH KOTA, empatzona.com – Warga Jorong Koto Baru, Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, menutup akses jalan menuju salah satu ponpes di daerah itu, Jumat (14/2) siang dengan plang besi.

Buntut penutupan jalan menuju pondok pesantren yang dilakukan warga, beredar video santri baik laki maupun wanita terpaksa harus lewat jalan pintas di pematang sawah untuk naik bus di jalan raya sejauh hampir 400 meter.

Karena pada plang portal di jalan yang ditutup warga bertuliskan “Mohon Maaf Jalan Ini di Tutup”. Sehingga santri dan bus sekolah tidak bisa lewat. Hal ini sudah hampir satu Minggu sejak awal kejadian bus sekolah pondok tanpa sengaja menyenggol pagar rumah warga. Hingga berbuntut panjang.

Terkait penutupan jalan menuju ponpes  yang dilakukan warga itu dibenarkan oleh Wali Nagari Sariak Laweh, Alex, namun dirinya menyebut portal yang dipasang warga hanya tidak membolehkan mobil untuk lewat sampai persoalan selesai. Namun, untuk santri dan masyarakat yang lewat dengan jalan kaki diperbolehkan.


“Masyarakat memasang portal itu hanya untuk mobil, kalau pejalan kaki boleh dan tidak ada diskriminasi antara masyarakat setempat dengan santri ponpes, semua boleh lewat jalan itu. Kita masyarakat Jorong Koto Baru, tidak marah dengan ponpes. Bahkan jalan dari SD-TK itu dihibahkan oleh masyarakat untuk jalan menuju ponpes,” ungkap Walinagari.

Dia menyebut, persoalan yang terjadi hanya mis komunikasi antara warga dan pihak ponpes. “Ini hanya miskomunikasi saja. Berawal dari kejadian sopir bus sekolah menyenggol tembok pagar salah satu rumah, dan pemilik rumah menarok patahan batu itu dipinggir pagar agar tidak kenak lagi dimasa yang akan datang. Dan pemilik rumah inginnya pihak ponpes datang untuk memperbaiki atau minta maaf atas kejadian itu,” sebut Wali Nagari.

Dikatakan Wali Nagari, saat ini pagar tembok warga yang rusak oleh bus truk sekola Ponpes sudah diperbaiki oleh pihak Yayasan Ponpes dan juga sudah meminta maaf. “Sekarang sudah diperbaiki, hanya berjarak Dua atau beberapa hari dari kejadian pihak Yayasan sudah memperbaiki dan juga sudah minta maaf kepada warga dan masyarakat terkait.

Hal senada juga disampaikan Camat Akbiluru, Jevino, dimana persoalan yang terjadi antara Yayasan Ponpes dengan warga hanya mis komunikasi. “InsyaAlloh, kita akan melakukan mediasi antara warga dan Yayasan Ponpes  pada Senin (Red). Semoga cepat selesai harapan kita bisa berjalan aman, lancar,” harapnya.

Ketua Yayasan Ponpes, Edi Kusmana, dalam keteranganya menyampaikan terkait awal mula kejadian. Dimana
sopir bus sekolah secara tidak sengaja menyenggol pagar salah satu rumah warga saat terburu-buru mengantar anak-anak ke sekolah. Insiden tersebut memicu ketegangan dan perdebatan antara sopir dan pemilik rumah.

Setelah selesai mengantar anak-anak, warga yang merasa tidak senang dengan kejadian tersebut mengambil tindakan dengan menutup akses jalan. Menanggapi hal ini, perwakilan pondok pesantren bersama sopir yang bersangkutan segera turun tangan untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pemilik pagar. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak pondok juga langsung mengutus tukang untuk memperbaiki kerusakan, mengingat kondisi jalan yang sempit sering kali menyebabkan kejadian serupa.

“Pada prinsipnya, setiap kerusakan yang terjadi tetap menjadi tanggung jawab pihak pondok, dan perbaikan pun telah dilakukan. Namun, meskipun pagar telah diperbaiki dan permintaan maaf telah disampaikan, warga tetap merasa tidak puas dan bersikeras menutup akses jalan,” ucap Edi Kusmana.

Situasi ini akhirnya melibatkan pihak kepolisian dan Wali Nagari. Setelah dilakukan mediasi, warga bersedia membuka kembali akses jalan, namun hanya untuk sementara waktu.

Selanjutnya, warga mengundang perwakilan Yayasan dan Buya Ponpes melalui Surat Nomor: 141/28/WN-SL/II/2025 tanggal 10 Februari 2025 untuk menghadiri rapat guna membahas permasalahan ini lebih lanjut. Namun, pada saat yang bersamaan, Yayasan dan Buya sedang menghadapi kondisi yang tidak memungkinkan untuk menghadiri rapat.

” Saat itu Istri Buya sedang dalam masa pemulihan pasca melahirkan dan masih dalam perawatan. Salah satu putri Buya akan melangsungkan pernikahan pada hari Sabtu, sehingga terdapat kesibukan dalam persiapannya. Ketua Yayasan dalam kondisi sakit dan tidak memungkinkan untuk mengikuti rapat yang dijadwalkan pada Rabu malam.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pihak Yayasan secara resmi mengajukan permohonan kepada Wali Nagari melalui Surat Nomor: 072/MMAH/YAH/II/1446H/2025M tanggal 11 Februari 2025 agar rapat dapat ditunda hingga minggu depan. Namun, pihak warga tetap mengadakan rapat sesuai jadwal yang mereka tentukan, tanpa mengindahkan permohonan mediasi dari pihak Yayasan,” sebutnya.

Keputusan warga untuk tetap melaksanakan rapat tanpa mempertimbangkan permohonan penundaan dari pihak Yayasan menunjukkan kurangnya itikad baik dalam mencari solusi yang adil dan bijaksana. Hal ini berpotensi menghambat proses dialog yang konstruktif serta memperpanjang ketegangan antara kedua belah pihak.

“Pihak Yayasan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah dan mufakat, dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan, keterbukaan, serta mencari solusi yang tidak merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, diharapkan adanya ruang komunikasi yang lebih kondusif serta kesediaan semua pihak untuk berdiskusi dengan kepala dingin demi kepentingan bersama,” ucapnya. (khatik)

Baca Juga :  KaKan Kemenag Kota Jambi Selesaikan Program Doktoral-nya Dengan "Gemilang"

Berita Terkait

Transformasi Model Pendidikan a-la “Kitab Gundul” Di Pesantren dan Modern
Pemondokan ;  (Pendidikan Pondok) Alternatif Tepat Untuk Dzurriyat Kedepannya
Pembelajaran Ramadhan Porsir Muatan Akidah Dan Adab, Peserta Terlihat’ Antusias
Refleksi “Retret” Di Akmil Magelang
UPT SDN 04 BARINGIN, GELAR KEGIATAN LOMBA ANTAR SISWA
Haul ke-76 Ibrahim Datuk Tan Malaka, Ibratama Gelar Diskusi Publik Dirumah Gadang Tan Malaka
PN Batusangkar Sosialisasikan Administrasi Perkara Dan E-Court
Gubernur “Abdul Wahid” : Dari Santri Jadi Imam Provinsi Riau, Ponpes “Ashabul Yamin Berkisah” dan Titip Salam
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 20:56 WIB

Transformasi Model Pendidikan a-la “Kitab Gundul” Di Pesantren dan Modern

Sabtu, 8 Maret 2025 - 17:38 WIB

Pemondokan ;  (Pendidikan Pondok) Alternatif Tepat Untuk Dzurriyat Kedepannya

Jumat, 7 Maret 2025 - 16:38 WIB

Pembelajaran Ramadhan Porsir Muatan Akidah Dan Adab, Peserta Terlihat’ Antusias

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:21 WIB

Refleksi “Retret” Di Akmil Magelang

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:18 WIB

UPT SDN 04 BARINGIN, GELAR KEGIATAN LOMBA ANTAR SISWA

Berita Terbaru

Tausyiah

Ramadhan ; “Sempurna Yang Tidak Cidera”

Kamis, 6 Mar 2025 - 21:31 WIB

Tausyiah

Sejatinya, Momentum Ramadhan Itu Membersihkan Hati

Rabu, 5 Mar 2025 - 21:45 WIB