Photo ; (ki-ka) Ahmad Irsyad, Akmal Hadi, Erisman Yahya dan Marjohan
Akmal Hadi: “Rapatkan Barisan Sesama Murid Nyiek Candung“
PEKANBARU,empatzona.com,-Jika Tuhan berkehendak, yang jauh dihampirkan, yang hilang dipertemukan, dan bahkan jika berkehendak untuk suatu hal yang tak diinginkan, semuanya bagi Allaah adalah suatu yang tidak mustahil sama sekali, buktinya pertemuan empat sahabat dengan satu almamater dipertemukan setelah hampir 30 tahun tak bertemu usai menamatkan pendidikan pondok tahun 1995 dan 1996 yang lalu.
Lahir dari gamblengan pondok pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Candung, sekarang mereka dipertemukan dalam satu musim yang tidak terlintas tentang rencana pertemuan itu, dan bahkan satu sama lainnya merasa heran dan plus berbangga hati.
Ini pertemuan yang tidak sengaja, ini serba kebetulan bagi kita, namun rencana Allaah jauh lebih dahsyat untuk pertemuan kita malam ini, alhamdulillaah, syukran ya Allaah, telah kembali pertemukan kami kembali setelah berpisah dari status pelajar.
Demikian ucapan ta’jub dan syukur dari Ustad Akmal Hadi kepada empatzona.com, Senin (14/04) melalui selulernya.
Reuni tak terduga tersebut berlangsung di Candu Cafe, Arifin Ahmad Pekanbaru, Senin (14/04) yang cukup harmonis dan saling sapa santun dan sembari berucap syukur.
Diketahui empat sahabat satu Almamater di pondok pesantren pimpinan Inyiek Canduong Sjech Sulaiman Ar-Rasuuli tersebut adalah Ahmad Irsyad (asli Canduong Koto Laweh-Agam), Akmal Hadi Putra Lasi, Kabupaten Agam, Marjohan (asli Kuantan Singingih, ketiga sahabat ini Tamat Pondok Pesantren tahun 1995, selanjutnya Erisman Yahya (asli Pangean, Kuansing), tamat MTI Tahun 1996.
Keempat reuni ini sepertinya mewakili reuni para alumni lainnya yang berasal dari “Surau” yang sama yakni Surau “Inyiek Canduong”.
Meskipun berlatar belakang pendidikan yang sama dengan sebutan “Satu Kitab Satu Guru“, namun pertemuan keempat tokoh penting saat ini yang dimiliki alumni MTI Canduong, mereka hadir dengan profesi berbeda-beda.
Terpantau empatzona.com, Ahmad Irsyad, yang alumni 95, saat ini berprofesi sebagai pengusaha sukses dibidang developer perumahan yang cemerlang di area Sumbar- Riau dari perusahaan Yahnul Residence, beliau merupakan cucu kandung dari buya senior (tahun 95), Buya (Alm) Nawawi Wahid, asli Canduong Koto Laweh, selanjutnya Ustad Akmal Hadi, Pimpinan Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi, Agam, alumni,95, putra kandung dari Buya Sjech.Zamzami guru senior MTI Canduong, sekaligus pendiri Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Kabupaten Agam.
Dr.Marjohan, alumni 95, asli Teluk Kuantan (sekarang Kuantan Singigih), provinsi Riau, politisi senior partai Gerindra Provinsi Riau, yang juga merupakan tim ahli Fraksi Gerinda DPRD Provinsi Riau, dan Erisman Yahya, alumni 96, asli Kuansing, Riau, seorang Birokrat dan juga salah seorang mantan Jurnalis Riau Pos kontributor Jakarta, sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Reuni ini semi dadakan, dan plus padat rencana, ucap Akmal Hadi kepada empatzona.com.
Dikatakan semi dadakan lanjut Uskam, karena tidak punya rencana khusus dari awal, disebut padat rencana, karena hasil pertemuan tersebut cukup bernas untuk kemajuan pondok pesantren sebagai almamater kita.
“Intinya sesama murid Inyiek Candung, kita rapatkan barisan, moga Tarbiyah selalu jaya”, harapan Akmal.
Ditambahkan Uskam, hasil pertemuan tersebut akan berlanjut “mengulang kaji lamo” yakni baca kitab kuning sebagai ciri khas MTI Candung, pelaksanaan ini via Zoom yang dipelopori oleh saudara kita Ahmad Irsyad bersamaan dengan Kadisdik Provinsi Riau Erisman Yahya.
“Zoom meting mangaji ini dipelopori oleh Bung Irsyad dan Pak Kadisdik Riau Pak Risman”, ulas Uskam menambahkan.[red.ezc/BM]