Medsos Sebagai Media Kampanye, Efektifnya Tidak Lebih 45 Persen

- Jurnalis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 08:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akmal Hadi ; “45 Persen, Itupun Tergolong Liar..”

BUKITTINGGI,empatzona.com,- Seiring dengan perkembangan zaman akhir-akhir ini, icon populer Jendela Dunia diujung jari dengan berselancar-nya Jari diatas layar ponsel ternyata diakui tidak semua efektif untuk bisa dimanfaatkan oleh peserta sosialisasi dalam hal “berkampanye”.

Namun yang terpenting adalah aksi nyata para Pasangan Calon (Paslon) melalui Program-program serta tindakan jelas dan terukur yang lebih dominan, dan meskipun akhirnya juga tayang di media sosial baik siaran tunda maupun live dimedsos itu sendiri.

Demikian disampaikan salah seorang Praktisi Pendidikan Kabupaten Agam Akmal Hadi,S.HI,Gr,M.Pd di Pondok Pesantren Ashabul Yamin, Lasi Kabupaten Agam kepada empatzona.com, Sabtu (12/10).

Menurut Akmal, saat ini kontestan Calon Kepala Daerah dari berbagai latar belakang pendidikan, kebanyakan lebih percaya kepada seringnya Tampil di Medsos terus lebih percaya diri untuk pemenang dalam kontes demokrasi yang diadakan, belum tentu, karena tampil di medsos adalah bagian dari sosialisasi kepada publik.

Karena populer dan dikenalnya seseorang selain sering tampil dimedsos, juga yang terpenting adalah tindakan nyata untuk kebaikan dan berbuat banyak untuk masyarakat, katanya.

Baca Juga :  Pengurus Masjid Nurul Iman Salurkan Bantuan Pendidikan Kepada 76 Yatim Piatu

Jadi menurut Akmal, secara politik berdemokrasi, efektif media sosial dalam berkampanye hanya 45 persen, itu tidak lebih, sisanya adalah tindakan nyata dalam meraih Simpatisan dari calon pemilih.

Medsos adalah bentuk dokumentasi sebagai arsip untuk pertinggal dan sekaligus kenangan oleh pasangan calon, dan jika dihandalkan untuk berkampanye hanya efektif 45 persen.

“efektif 45 persen itu masih tergolong liar, karena semuanya bersifat sosialisasi”, kata Uskam yang juga merupakan penulis produktif saat ini.

Dalam suasana Demokrasi Pilkada saat ini, mantan Ketua Cabang HMI Bukitinggi tahun 1998 ini mengingatkan agar publik tidak serta-merta harus mempercayai tampilan paslon dari berbagai latar belakang pendidikannya serta kiprah dari Medsos, karena identiknya visualisasi jaringan medsos hanya bersifat caption yang sengaja diformat untuk itu, tegasnya.

“45 persen masih tergolong liar, dan tidak sepenuhnya tampil dimedsos berdampak baik untuk kampanye”

Ditambahkan ketua umum FKPP Sumatera Barat ini, dari sisa 45 persen viewer di medsos, like dan komentar, itu artinya masih simpatisan liar, saat ini yang terpenting adalah tindakan nyata untuk beradaptasi dengan kondisi masyarakat.

Baca Juga :  Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup

“Selaku ketua FKPP, kami belum nyatakan sikap untuk ikut terlibat dalam politik praktis, namun untuk arah kebaikan dalam berdemokrasi tentu saja FKPP punya pilihan meskipun tidak secara kongkrit dan belum nyatakan ke paslon tertentu”, ujar Akmal yang merupakan ketua FKPP Sumatera Barat yang didalamnya bergabung sebanyak 309 Pondok Pesantren se-Sumatera Barat.

Disebutkan Akmal, secara politis kita memang belum nyatakan sikap politik, namun secara berdemokrasi demi kemaslahatan umat ke depannya, tentunya kita punya konsep, semuanya untuk kebaikan masyarakat.

“Untuk kebaikan umat dalam demokrasi kekinian, kita harus punya sikap, semuanya untuk tujuan maslahah umat, tapi FKPP belum nyatakan”, ulas mahasiswa program doktoral UIN Bukittinggi ini mengakhiri.( ezc.BM.red).

Berita Terkait

Libur Sekolah, IPKTD Gelar Pasar Kulliner Pada Sejumlah Nagari
Pimpinan Ponpes Se-Kab.Agam, Bahas Usulan Ranperda Tentang Pondok Pesantren
Politisi Muda Itu Jadi Terdakwa, Prapid-nya Batal Demi Hukum
Kejari Tanah Datar Beri Kejutan Akan Ungkap Kasus Hukum Pada Tahun 2025
NAGARI BARINGIN, PELOPORI BATIK “Eco Print”
REKRUTMEN ANGGOTA BARU, PMII Tanah Datar Sukses Gelar Mapaba
PWNU Sukses Helat Konferwil, Prof Ganefri Kembali Pimpin NU Sumbar
Jika Orientasi-nya Untuk Kemaslahatan, Pencoblosan Kemaren Adalah Ibadah Massal Demokrasi
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 12:15 WIB

Libur Sekolah, IPKTD Gelar Pasar Kulliner Pada Sejumlah Nagari

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:23 WIB

Pimpinan Ponpes Se-Kab.Agam, Bahas Usulan Ranperda Tentang Pondok Pesantren

Senin, 16 Desember 2024 - 00:12 WIB

Politisi Muda Itu Jadi Terdakwa, Prapid-nya Batal Demi Hukum

Selasa, 10 Desember 2024 - 16:47 WIB

Kejari Tanah Datar Beri Kejutan Akan Ungkap Kasus Hukum Pada Tahun 2025

Senin, 9 Desember 2024 - 21:48 WIB

REKRUTMEN ANGGOTA BARU, PMII Tanah Datar Sukses Gelar Mapaba

Berita Terbaru

Ekslusif

Politisi Muda Itu Jadi Terdakwa, Prapid-nya Batal Demi Hukum

Senin, 16 Des 2024 - 00:12 WIB