Nama Besar “Buya” Syafi’i Maarif Diabadikan Sebagai Nama RSUD Sijunjung

- Jurnalis

Minggu, 14 Juli 2024 - 23:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SIJUNJUNG,empatzona.com,- Benar juga bak pepatah, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, guru wafat meninggalkan  murid, orang hebat dikenang jasa, agaknya pepatah itulah yang bisa disematkan untuk “Buya” Prof.Dr.Ahmad Syafi’i Maarif,S.S, MA (lahir.31 Mei 1935, wafat 27 Mei 2022 di Sleman,DIY).

Diketahui Buya Syafii bukan hanya orang Hebat di Sumatera Barat, bahkan almarhum juga merupakan tokoh terkenal di pentas nasional dari segala hal, termasuk tokoh Ulama dan Tokoh Budaya dan Politik, bahkan almarhum juga pernah menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).

Dikutip dari situs MC Sijunjung yang telah dipublish melalui Info Publik Kabupaten Sijunjung (IPKS) rilis 13 Julo 2024, menyebutkan, bahwa Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir secara resmi mengabadikan nama mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menjadi nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sijunjung pada Jumat, 12 Juli 2024. Penandatanganan prasasti RSUD Ahmad Syafii Maarif Kabupaten Sijunjung dilaksanakan di Kecamatan Kamang Baru disaksikan pejabat Kemenkes, pejabat RSCM Jakarta, pejabat RSUP Djamil Padang serta ratusan orang lainnya.

Baca Juga :  Jadi Kepala Daerah Bukan Jabatan Coba-coba

Sebelumnya, RSUD  Ahmad Syafii Maarif Kabupaten Sijunjung yang beralamat di Tanah Badantung itu adalah bernama RSUD Sijunjung.

Baca Juga :  Pernah Berkompetisi, Kini Ditakdirkan Berpasangan Jadi Bupati dan Wakil Bupati

Hingga saat ini, Prof.Dr.H.Ahmad Syafii Maarif,SS,MA juga  telah banyak diabadikan untuk tempat-tempat umum, seperti mengabadikan untuk nama jalan, gedung, museum, pojok baca, convention hall, mushallah hingga pustaka.

Ditambahkan Bupati, kita saat ini hanya bisa mengingat jasa almarhum dan banyak ilmu yang ditinggalkan, dan tentunya ini merupakan spirit buat kita generasi saat ini.

“Semoga nilai-nilai dan spirit yang ditinggalkannya menjadi pengingat bagi kita dalam rangka membangun bangsa,” tutup Benny.[Nv.Ag/Antoni.Y/ezc]

Berita Terkait

Tawadhu’ nya  Gubernur “Santri”, Reuni Murid Dengan Guru
Reuni Satu Almet, 29 Tahun Tak Jumpa, Bersua Dengan Profesi Berbeda
Roh ‘Eid Fithr Itu Adalah Merajut Dan Memperkokoh Kembali Sillaturahmi
Pengaruh Pola Asuh Pesantren Terhadap Karakteristik Santri
Pembelajaran Kitab Kuning di Era Modern Tantangan dan Inovasi
Kenakalan Remaja Mencemaskan, Pemondokan Solusi Tepat Sebagai Antisipasi
Transformasi Model Pendidikan a-la “Kitab Gundul” Di Pesantren dan Modern
Pemondokan ;  (Pendidikan Pondok) Alternatif Tepat Untuk Dzurriyat Kedepannya
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 22:10 WIB

Tawadhu’ nya  Gubernur “Santri”, Reuni Murid Dengan Guru

Senin, 14 April 2025 - 23:54 WIB

Reuni Satu Almet, 29 Tahun Tak Jumpa, Bersua Dengan Profesi Berbeda

Senin, 7 April 2025 - 13:54 WIB

Roh ‘Eid Fithr Itu Adalah Merajut Dan Memperkokoh Kembali Sillaturahmi

Sabtu, 29 Maret 2025 - 18:25 WIB

Pengaruh Pola Asuh Pesantren Terhadap Karakteristik Santri

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:10 WIB

Pembelajaran Kitab Kuning di Era Modern Tantangan dan Inovasi

Berita Terbaru

Agam/Bukittinggi

Reuni Satu Almet, 29 Tahun Tak Jumpa, Bersua Dengan Profesi Berbeda

Senin, 14 Apr 2025 - 23:54 WIB

Agam/Bukittinggi

Roh ‘Eid Fithr Itu Adalah Merajut Dan Memperkokoh Kembali Sillaturahmi

Senin, 7 Apr 2025 - 13:54 WIB

Agam/Bukittinggi

Pengaruh Pola Asuh Pesantren Terhadap Karakteristik Santri

Sabtu, 29 Mar 2025 - 18:25 WIB