R.A.A Dt.Petokayo (Walinagari Baringin) ; “Pertama Di Kabupaten Tanah Datar”
TANAH DATAR,empatzona.com,-Memulai dan menggagas adalah perihal yang baru dan itu sangatlah berat karena merupakan inovasi, akan berbanding terbalik dengan melanjutkan suatu gagasan ataupun program terdahulu.
Paling tidak inilah yang terjadi di nagari Baringin Kecamatan Lima Kaum kabupaten Tanah Datar, saat ini jajaran pemerintah nagari Baringin serta perangkat-nya punya inovasi baru dengan mengolah bahan mentah kain jadi polos dasar catoon dengan corak batik ala “Eco Print”.
Diketahui batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.
Tidak seperti batik tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia, karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara.
Beberapa hari yang lalu, seluruh perangkat nagari Baringin Kecamatan Lima Kaum kabupaten Tanah Datar konsentrasi mengembangan inovasi industri ini, meskipun secara kasat mata, material dasarnya adalah kain catoon yang sudah jadi, namun untuk membentuk motif-nya dengan eco print merupakan inovasi kreasinya perangkat nagari tersebut.
Rahmat Aliah Andri Datuok Peto Kayo selaku Walinagari Baringin kepada empatzona.com, Selasa (10/12) diruang kerjanya mengatakan, bahwa “membatik” eco print ini akan kita jadikan sebagai icon kerajinan warga Nagari Baringin, Insyaallaah ini akan kita kembangkan, katanya.
Diakuinya, bahwa batik eco print tidak sepenuhnya karya anak nagari Baringin, Anak Nagari Baringin cuma menggagas membuat kain polos yang sudah jadi untuk dijadikan batik.
Batik yang dimaksudkan lanjut Dt.Peto Kayo, bukan pula batik seperti membatik kain pada umumnya yang sudah pernah ada, namun ini membatik “eco Print” yang coraknya dengan mempergunakan daun-daun kayu berwarna warni, ini dilakukan oleh sejumlah perangkat nagari pada waktu pelatihan beberapa hari yang lalu, dengan cara dan ketentuan membatik “eco print”.
Hasilnyapun tidak “kaleng-kaleng”, buktinya hasil kerajinan perangkat dan anak nagari Baringin tersebut sewaktu saat siap dipatenkan dan tentu saja siap untuk dipasarkan.
“Kedepannya, kita akan segera patenkan dan pasarkan secara bersama dengan BumNag Baringin Insyaallaah”, ujar Datuok Peto Kayo.
Namun kendalanya saat ini, karena struktur BumNag Nagari Baringin dalam masa transisi, dan dalam waktu dekat ini kami akan segera bentuk personil struktur baru BumNag Baringin, ulasnya.[red.ezc.BM]