Refleksi 117 Tahun HARKITNAS : “Kita Harus Bangkit Dengan Gagasan Baru”

- Jurnalis

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Akmal Hadi *)

SETIAP Tanggal 20 Mei, moment ini kita peringati, kita kenang, dan kita upacarakan dengan semangat kebangkitan yang penuh sipirit mendalam, seolah puluhan tahun itu bahwa kita adalah bangsa yang paling tertindas, terhimpit dengan keadaan dan kondisional karena kita sebagai bangsa terjajah, dipertengahan abad 20 waktu itu.

Tahun 1908, bertepatan dengan 20 Mei, tonggak kebangkitan itu ditancapkan oleh sejumlah pelajar Stovia, Dr.Setomo dengan pemantik semangat Dr.Wahidi Sudirohusodo, lahirlah kebangkitan yang disebut dengan Boedi Utomo.

Ini gerakan awal, yang hadir secara terorganisir, bukan abal-abal, dan ini murni pergerakan kebangkitan dan sekaligus penunjuk bahwa Bangsa Indonesia adalah Bangsa Bermartabat dan tidak sudi ditindas dan ditindih secara terus menerus.

Boedi Utomo, lahir 37 tahun pra proklamasi, dengan gelora serta semangat full pelajar Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), kebangkitan itu bermula dari sini, sekarang kita memperingati-nya, hari ini merupakan plus satu hari usai Peringati kebangkitan itu (21 Mei,2025), kita support terus untuk kebangkitan yang punya ide dan gagasan baru demi pembangunan peradaban, kita tidak boleh “jalan tempat”, apalagi untuk mengatakan “mundur”, kita harus maju, berkreasi, harus punya ide untuk peningkatan peradaban, guna mengisi asa yang lebih tinggi lagi.

Baca Juga :  "Duo" Intelektual Dipadukan, Politik Pilgub Sumbar Masih Dinamis

BoedUt (Boedi Utomo), begitu sejumlah alumni SMP, SMA, SMK dari Yayasan Boedi Utomo untuk menyebutkan akronim dari organisasi pemuda pertama di Indonesia ini, berbangga dan sangat senang hati ketika mereka menyebut “Kami satu alumni di SMA BoedUt)”, ungkap alumnus itu sekira tahun 1990-an kepada penulis.

20 Mei kemaren, tepatnya 117 tahun BoedUt itu dilahirkan, setelah Presiden pertama Republik ini Ir.Soekarno, menetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948, di Istana Kepresidenan Yogyakarta, 77 tahun hari kemaren pasca penetapan oleh “Padoeka Jang Mulia” itu.

Pada tahun 1985, 37 tahun usai ditetapkan oleh PJM Ir.Soekarno, Penetapan tanggal tersebut kembali  diperkuat dan dipertegas dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, dan wajib untuk diperingati setiap tahunnya pada tanggal termaktub dalam Keppres tersebut.

20 Mei,2025, motto Kebangkitan di Harkitnas ini bertemakan “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”, sekali lagi kita harus kuat dan tidak boleh “melempem” dan tidak lemah atau dilemahkan oleh bangsa mana-pun.


Kebangkitan bukan hanya peristiwa sejarah, melainkan ikhtiar yang terus hidup dan menuntut kita untuk berani menjawab tantangan masa kini,” ungkap salah seorang kepala daerah di Sumatera Barat dengan membacakan sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Hafid di Harkitnas 117 ini.

Bangkit berarti kita kuat, dan berdiam sama halnya kita lemah, kita tegar, dan sangat kuat, untuk itu kita harus Bangkit,  karena yang kuat lebih disukai oleh Allaah dari pada orang yang yang lemah, meskipun dalam konteks ini termasuk Kuat dalam Istiqomah dengan keimanan kita kepada Allaah, dalam konteks keimanan ini disebutkan:”Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan”. wallaahua’laam bish showwab []

Baca Juga :  Sejatinya, Momentum Ramadhan Itu Membersihkan Hati

*) Penulis adalah Ustadz Dr (Cand) Akmal Hadi, S HI,M.Pd,Gr, Mahasiswa Program Doktoral UIN Bukittinggi, dan Raaisul ‘Aam Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi, Ketua PCNU Kabupaten Agam -Sumatera Barat.

Berita Terkait

Aduan Dugaan Pelecehan Seksual Direspon Cepat Kapolres Lima Puluh Kota
Melangkah Dengan Ilmu dan Pengetahuan, Akan Terbangun Riau Dengan Iman dan Taqwa yang Penuh Cinta
Tiga Jenis Ulama Menurut Imam Sufyan ats-Tsauri
Hadapi Mushibah Apa Saja, Istirja’ : Bukan Hanya Dilisan…
Diduga Salah Gunakan Wewenang Angkat Keluarga Jadi Pejabat, Sekda DKI Dilaporkan ke KPK
Pendidikan Karakter di Era Digital: Menanamkan Nilai Positif di Tengah Arus Informasi
Generasi  Harapan Bangsa, Berakhlak Mulia dan  Berkarakter di  UPT SDN 01 Limo Kaum
Dengan Kegiatan Forum Ar-Rijal Dan An-nisa
Tragedi Anak Membakar Teman: Alarm Kegagalan Pendidikan Karakter
Berita ini 53 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 19:12 WIB

Aduan Dugaan Pelecehan Seksual Direspon Cepat Kapolres Lima Puluh Kota

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:02 WIB

Refleksi 117 Tahun HARKITNAS : “Kita Harus Bangkit Dengan Gagasan Baru”

Minggu, 18 Mei 2025 - 23:21 WIB

Melangkah Dengan Ilmu dan Pengetahuan, Akan Terbangun Riau Dengan Iman dan Taqwa yang Penuh Cinta

Minggu, 18 Mei 2025 - 12:06 WIB

Tiga Jenis Ulama Menurut Imam Sufyan ats-Tsauri

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:13 WIB

Diduga Salah Gunakan Wewenang Angkat Keluarga Jadi Pejabat, Sekda DKI Dilaporkan ke KPK

Berita Terbaru

Ekslusif

Tiga Jenis Ulama Menurut Imam Sufyan ats-Tsauri

Minggu, 18 Mei 2025 - 12:06 WIB